Alhamdulillah….asap
di Riau sudah berkurang….dan mentari kembali menyapa: hai
Masyarakat
Riau termasuk Kampar tempatku berada sudah bisa menghirup udara segara kembali,
Bintang dan teman temannya mulai sekolah lagi, kembali bermain dalam segarnya
atmosfir di sekeliling mereka.
Namun
sudah usaikah persoalan asap ini? Belum. Riau belum bisa berlega hati dengan
kondisi cuaca hari ini, karena asap ini bukanlah persoalan biasa di Riau, yang
begitu hilang tuntaslah ia.
Asap
adalah bencana tahunan, bencana yang entah mengapa tidak bisa diatasi hingga
sekarang, dari masa kepemimpinan SBY hingga Jokowi, dari Gubernurnya Rusli
Zainal di periode pertama, periode ke dua, Anas Maamun hingga Andy saat itu, masyarakat Riau terpaksa
mengkonsumsi asap.
Asap
Riau …bukanlah asap biasa, karena selama ini sudah milyaran uang digelontorkan,
baik dari APBN maupun APBD, sayangnya tetap saja tidak teratasi, Begitu kemarau
tiba…maka asap kembali dating, begitu dari tahun ke tahun. Seakan akan semua
dana itu bagaikan membuang air ke lautan, tak tampak bekasnya, tak terasa
laluannya.
Asap
Riau ..bukanlah asap biasa, karena walaupun sudah ribuan warga terkena ispa,
bahkan merenggang nyawa, namun belum jua ada langkah konkrit yang bisa
menuntaskan masalah. Karena asap ini bagaikan kekasah pujaan, dirindui dan
selalu dating.
Asap
Riau..bukanlah asap biasa. Karena walaupun sudah ada waterbooming melalui TNI
AU, sudah rtausan pahlawan pemadam asap mulai dari BPBD, POlisi, hingga TNI ,
namun asap ini bagaikan cabe sambal….sepedas apapun, jam makan selanjutnya ia
tetap ada dalam daftar menu di meja.
Asap
Riau bukanlah Asap Biasa…karena walaupun katanya sudah ada izin perusahaan
dibekukan, warga yang ditangkap. Namun asap bagaikan kuku dijari, begitu
dipotong minggu depan ia muncul lagi.
Itulah
Asap Riau, entah dari sisi mana harus bisa menyelesaikan benang kusut ini,
padahal sumpah serapah warga sudah sama banyaknya dengan partikel asap
tersebut.
Ontahlah..
Mungkin
kedatangan Jokowi jumat esok, akan memberikan sedikit solusi, sedikit jadilah..daripada
tidak. Dan kami menanti
0 komentar:
Posting Komentar